Biasanya sebuah cerita akan tinggal lama dalam memori pembacanya menurut saya karena dua hal:
Pertama, konflik yang dibangun dalam cerita tersebut membuat pembaca terkesan.
Kedua, karena karakter tokoh yang ditampilkan oleh penulis sangat kuat
dan nyata. Seolah-olah pembaca bisa melihat nyata tokoh yang ada dalam
cerita tersebut.
Saya melihat contoh karakter yang kuat dalam novel-novel Mba Sinta Yudisia, Mba Ifa Avianty dan Tere Liye.
Ah, mungkin masih banyak contoh yang lain ya. Referensi saya tentu sangat terbatas.Lalu, bagaimana membangun karakter yang kuat dalam sebuah cerita?
Bagaimana agar tokoh yang kita tulis tidak terkesan tempelan semata. Setidaknya ada beberapa cara yang biasanya saya gunakan:
1. Saya akan membayangkan berbagai karakter yang ada di sekitar saya. Mengambilnya beberapa, mencari yang cocok untuk saya tuliskan. Dengan cara ini, pembaca akan bisa merasakan pula bahwa tokoh itu nyata adanya.
2. Saya akan menuliskan sebuah daftar berisi hal-hal spesifik tentang tokoh itu. Misal, si Alina (anggap saja namanya begitu ya), adalah gadis berprestasi, perfeksionis, cenderung suka menyendiri. Suka melamun dan berkhayal, tak suka pesta, suka warna biru, suka membaca cerita roman, dan seterusnya. Ciri fisik: tinggi/berat, rambut panjang, kulit putih, ada tahi lalat di pipi kanan, dan seterusnya.
3. Untuk menulis novel, agar karakter itu semakin melekat kuat, saya akan mencari gambaran fisik yang cocok dengan karakter yang saya inginkan. Tujuannya agar bayangan tokoh itu benar-benar melekat kuat dalam bayangan saya. Seperti ini contohnya:
Sumber gambar: ac2m.com |
Kalo gambaran tokohnya seperti ini, kira-kira bagaimana karakternya menurutmu?
Selamat mencoba ya. Sekali lagi, ini kiat ala saya. Bisa berhasil untuk orang lain, namun bisa juga tidak :)
Disadur dari : http://nurulasmayani.blogspot.com/2011/06/membangun-karakter-tokoh-yang-kuat.html
0 komentar:
Posting Komentar