Social Icons

Minggu, 08 Juni 2014

Naila Hasna, Penulis Cilik Kalimantan Selatan

Nama lengkapnya Naila Hasna Rasunah. Anak pertama dari Nurul Asmayani dan Rodiansono. Nurul Asmayani -sang ibu - adalah seorang penulis, sedangkan Rodiansono - sang Ayah - adalah dosen di Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat. 

Naila yang sekarang berusia 10 tahun bersekolah di SDIT Rabbani Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tepatnya ada di kelas 4. Tahun 2013 kemarin Ia berhasil mewujudkan impiannya menjadi penulis melalui lomba yang diadakan oleh penerbit DAR!Mizan. Bersama sembilan penulis cilik lain yang terpilih, akhirnya terbitlah buku antologi Naila berjudul KKPK JuiceMe : Guru Tiga Kali. Dalam buku itu karya Naila bertajuk My Special Day, dimana Ia menceritakan tentang pengalamannya waktu bersekolah di Jepang. 


Anak yang sedikit pemalu ini juga menjadi penulis cilik pertama yang mewakili Kalimantan Selatan dalam acara Konferensi Penulis Cilik Indonesia pada bulan November 2013, di Jakarta. Aktivitasnya bisa dilihat di blog pribadinya disini.


Hebat ya Naila. Ayo siapa yang mau mengikuti jejak Naila? Gabung aja ke Sekolah Pena Cahaya, ada kelas Menulis untuk Anak lo. Kelas dimulai pekan ke-3 Agustus ini. Info lebih lengkap disini.
_______________________________________________

Berikut tentang buku KKPK JuiceMe : Guru Tiga Kali.
Judul      : KKPK JuiceMe Guru Tiga Kali
Penulis   : Rachel, Laksita, Raka, Angel, Queen, Patricia, Yasmin, Salwa, Naila, dan Khalda. 
Penerbit : DAR!MIZAN


Sinopsis:
Hm... rasanya Bu Atin tak asing bagi Rachel. Sepertinya Rachel pernah melihatnya di mana, begitu. Wajahnya mirip Bu Eni, gurunya dulu. Sifatnya juga sama, penyabar. Dan yang paling tak terbantahkan... pipi Bu Atin dan Bu Eni sama-sama pink! Mungkinkah blush on-nya sama?

Ada juga kisah guru Laksita yang suka membagi-bagikan nasi kuning kepada murid-muridnya, Raka yang digembleng oleh guru karatenya dengan cara yang tak terduga, Queen yang merasa dibenci oleh gurunya, dan masih banyak lagi kisah yang menarik.


Selasa, 03 Juni 2014

Kelas Khusus, Membuat Tulisan Berkualitas

Minat menjadi penulis telah merebak di Indonesia. Sisi lain, penerbit mendapatkan angin segar dengan fenomena ini. Begitu banyak pilihan dan genre yang lahir. Peluang pasar akhirnya semakin melebar. Maka, tak heran dunia kepenulisan kini semakin diminati berbagai kalangan. Orang tua maupun anak-anak. Bahkan penerbit DAR!Mizan membuat segmen khusus anak-anak dengan label Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK). 

Tantangan yang dihadapi kemudian adalah bagaimana membuat kualitas tulisan tetap menjadi perhatian utama para penulis ditengah besarnya kesempatan tersebut. Maka, ini yang membuat Sekolah Pena Cahaya (SPC) asuhan Nurul Asmayani membuka kelas menulis untuk berbagai kalangan. 

Kali ini, SPC membuka kelas khusus dengan segmentasi, dengan harapan dapat membantu para penulis (khususnya pemula) menjaga bahkan meningkatkan kualitas menulisnya. Dalam kelas khusus dihadirkan mentor (pengajar) yang memang sudah expert sesuai segmen-nya. Seperti Untung Wahyudi, yang sudah berkiprah di dunia resensi buku sejak tahun 2000. Untung Wahyudi dihadirkan dalam sebuah kelas khusus "Membuat Resensi". 


Menurut Untung Wahyudi, keberadaan penerbit dengan berbagai tema buku yang diterbitkan membuat para penulis menemukan tempatnya menyalurkan kreativitas. Ini terbukti dengan bermunculannya penulis-penulis baru dari berbagai jenjang usia. Ada yang masih belia, remaja, dewasa, bahkan yang sudah berumur. Mereka dengan penuh semangat saling berkompetisi, memotivasi, serta bersaing untuk “menaklukkan” berbagai penerbit dengan karya-karya mereka yang beragam. Ada buku sastra, politik, traveling, pengembangan diri, hingga buku-buku kuliner. Salah satu cara pemasaran dan cukup berhasil memengaruhi calon kunsumen adalah resensi buku di media. Keberadaan kolom resensi di media massa (majalah dan koran) cukup membantu penulis dan penerbit untuk mengenalkan karya mereka ke hadapan publik. Apalagi, hampir semua koran dan majalah menyediakan kolom khusus untuk resensi atau info buku baru yang diterbitkan.

Selain kelas resensi, SPC juga akan menghadirkan tiga kelas khusus, yaitu kelas cerpen, kelas travel writer (artikel travelling), dan kelas buku anak. 

Dengan adanya kelas ini diharapkan mampu melahirkan tulisan-tulisan yang bisa bersaing di tengah-tengah pasar yang makin berkembang. Sehingga pembaca-pembaca buku juga dapat menikmati kualitas tulisan yang semakin baik. Amin. (admin)


  
 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates