Tantangan yang dihadapi kemudian adalah bagaimana membuat kualitas tulisan tetap menjadi perhatian utama para penulis ditengah besarnya kesempatan tersebut. Maka, ini yang membuat Sekolah Pena Cahaya (SPC) asuhan Nurul Asmayani membuka kelas menulis untuk berbagai kalangan.
Kali ini, SPC membuka kelas khusus dengan segmentasi, dengan harapan dapat membantu para penulis (khususnya pemula) menjaga bahkan meningkatkan kualitas menulisnya. Dalam kelas khusus dihadirkan mentor (pengajar) yang memang sudah expert sesuai segmen-nya. Seperti Untung Wahyudi, yang sudah berkiprah di dunia resensi buku sejak tahun 2000. Untung Wahyudi dihadirkan dalam sebuah kelas khusus "Membuat Resensi".
Menurut Untung Wahyudi, keberadaan penerbit dengan berbagai tema buku yang diterbitkan membuat para penulis menemukan tempatnya menyalurkan kreativitas. Ini terbukti dengan bermunculannya penulis-penulis baru dari berbagai jenjang usia. Ada yang masih belia, remaja, dewasa, bahkan yang sudah berumur. Mereka dengan penuh semangat saling berkompetisi, memotivasi, serta bersaing untuk “menaklukkan” berbagai penerbit dengan karya-karya mereka yang beragam. Ada buku sastra, politik, traveling, pengembangan diri, hingga buku-buku kuliner. Salah satu cara pemasaran dan cukup berhasil memengaruhi calon kunsumen adalah resensi buku di media. Keberadaan kolom resensi di media massa (majalah dan koran) cukup membantu penulis dan penerbit untuk mengenalkan karya mereka ke hadapan publik. Apalagi, hampir semua koran dan majalah menyediakan kolom khusus untuk resensi atau info buku baru yang diterbitkan.
Selain kelas resensi, SPC juga akan menghadirkan tiga kelas khusus, yaitu kelas cerpen, kelas travel writer (artikel travelling), dan kelas buku anak.
Dengan adanya kelas ini diharapkan mampu melahirkan tulisan-tulisan yang bisa bersaing di tengah-tengah pasar yang makin berkembang. Sehingga pembaca-pembaca buku juga dapat menikmati kualitas tulisan yang semakin baik. Amin. (admin)
0 komentar:
Posting Komentar