Sekilas tentang the Frankfurt Book Fair
The Frankfurt Book Fair (FBF) (Jerman: Frankfurter Buchmesse) merupakan arena transaksi buku terbesar dan paling bergengsi di dunia, bahkan melebihi the London Book Fair dan BookExpo America dalam hal ukuran dan signifikansinya secara komersial. FBF dianggap sebagai pameran buku paling penting dalam hal transaksi dan perdagangan internasional terkait rights dan lisensi.
Pameran buku yang telah berlangsung sejak 500 tahun lalu ini biasanya diselenggarakan pada pertengahan Oktober di area Frankfurt Trade Fair di Frankfurt am Main, Jerman. Tiga hari pertama pameran ini eksklusif diperuntukkan bagi pengunjung yang hendak berbisnis, sementara dua hari terakhir diperuntukkan bagi pengunjung umum.
Selama lima hari, lebih dari 7000 peserta dari lebih dari 100 negara ambil bagian untuk mendapatkan informasi tentang pasar penerbitan, membentuk jaringan kerja, dan berbisnis. Pameran ini menjaring hampir 300 ribu pengunjung dan menghadirkan lebih dari 400 ribu buku. Penerbit, agen, penjual buku, pustakawan, akademisi, ilustrator, penyedia layanan, produser film, penerjemah, pencetak, profesional dan asosiasi perdagangan, lembaga, seniman, penulis, kolektor benda kuno, penyedia software dan multimedia, semua ambil bagian dalam program dan iklim bisnis di FBF.
Tamu Kehormatan (Guest of Honour) Frankfurt Book Fair
Sejak tahun 1976, diselenggarakan program tamu kehormatan (Guest of Honour [GoH], juga dikenal sebagai Country of Honour), di mana industri penerbitan suatu negara diangkat dengan fokus utama negara tersebut.
Program khusus (ceramah, eksebisi seni, panel forum, produksi teater, dan program radio dan TV) dirancang untuk keperluan itu. Area pameran khusus juga dibangun bagi negara yang menjadi GoH. Sejak kali pertama diselenggarakan, FBF sudah menghadirkan 32 GoH, bahkan bagi Brazil, tahun 2013 merupakan kali kedua menjadi GoH setelah sebelumnya menjadi GoH di tahun 1994.
Penunjukan suatu negara menjadi GoH didasarkan pada kriteria utama yaitu menarik dan memiliki potensi tersembunyi dalam bidang industri penerbitan. Profil negara yang ditunjuk menjadi GoH sudah dikibarkan setahun sebelumnya lewat beberapa event di Frankfurt , antara lain Konferensi Pers dan promosi secara luas untuk memperkenalkan partisipasi negara tersebut ke publik Jerman dan media penerbitan internasional, juga pemuatan profil pada FBF website.
Keuntungan Menjadi GoH
Berkaca pada pengalaman beberapa negara yang menjadi GoH, contohnya Turki dan New Zealand, GoH memberi manfaat banyak pada beberapa sektor bisnis, terutama dunia perbukuan dan pariwisata.
New Zealand mengakui bahwa “being Frankfurt Guest of Honour is undeniably worth doing”. Ini karena sejak awal, di Jerman saja, akan ada 81 juta warga yang “ingin tahu” lebih banyak tentang literatur, penulis, dan budaya mereka dalam artian yang lebih luas, belum lagi warga luar Jerman yang mengunjungi pameran ini.
Hal ini tentu membuka pasar yang luas bagi identitas literasi mereka, juga penjualan rights, tak hanya di Jerman, tapi juga di seluruh negara Eropa dan negara-negara lainnya. Selain itu, menjadi GoH ternyata meningkatkan 10% turnover bisnis untuk jangka pendek, dan kemungkinan yang lebih besar untuk jangka panjang.
Sedangkan menurut delegasi Turki yang berkesempatan mengunjungi Ikapi beberapa waktu lalu, menjadi GoH pada FBF membuat buku-buku Turki dikenal oleh negara-negara lain; tak hanya buku, negara dan budaya Turki juga turut terkenal, dan hal itu menghilangkan rasa takut orang untuk mengunjungi negara yang sebelumnya dianggap tertutup itu. Transaksi rights¸terutama penjualan ke luar negeri, juga cukup banyak terjadi setelah itu.
Indonesia sebagai GoH Frankfurt Book Fair 2015
Wacana tentang Indonesia sebagai GoH FBF sudah mengemuka sejak beberapa tahun lalu, dan terealisasi melalui penandatangan MoU antara Pemerintah Indonesia dan pihak manajemen Frankfurt Book Fair pada tahun 2013 ini. Pihak FBF mengeluarkan press release terkait Indonesia sebagai GoH pada 14 – 18 Oktober 2015. Pihak media baik dalam dan luar negeri juga memberitakan hal ini, antara lain The Jakarta Globe dan The Publishing Perspective.com.
Bagi Indonesia, ini merupakan kesempatan besar untuk membuat industri dalam negeri, tak hanya industri penerbitan dan percetakan, tapi industri kreatif lainnya (semisal kerajinan dan barang seni, kuliner, multimedia), juga industri tradisional berbasis budaya (jamu, kain, kosmetik tradisional, dsbnya) lebih go international.
Program ini tentu saja akan mendorong lebih cepat pemasaran produk-produk Indonesia di luar negeri. Untuk buku saja, Indonesia sudah berhasil memasarkan beberapa karya anak bangsa ke lebih dari 20 negara.
Mengingat pentingnya program GoH ini tak hanya bagi industri penerbitan, tapi bagi semua sektor bisnis di Indonesia, Ikapi menyambut hangat siapa pun yang tertarik memanfaatkan program ini untuk kepentingan bisnis secara khusus, dan kepentingan bangsa secara umum. Informasi dan kerjasama untuk berpartisipasi dalam Indonesia Menuju Guest of Honour Frankfurt Book Fair 2015, mohon menghubungi Pengurus Pusat Ikapi, cp: Bapak Husni Syawie (Sekretaris Umum Ikapi dan Ikapi PIC untuk GoH FBF 2015)di husni@ikapi.org.
sumber : http://www.indonesiabookfair.net/indonedia-menuju-goh-fbf-2015/
0 komentar:
Posting Komentar